Saturday, December 15, 2007

Tajirrrr... i want...

inilah daftar top sekian Richest Indonesian... ntar dhe Kristian Bunjamin soon will be on the list... seeeeep...!!!

Versi Forbes:

Liputan6.com, Jakarta: Majalah bisnis terkemuka Forbes Asia menetapkan Aburizal Bakrie alias Ical sebagai orang terkaya peringkat pertama dari 40 orang kaya Indonesia pada tahun ini. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat pada Kabinet Indonesia Bersatu ini memiliki kekayaan dengan nilai mencapai US$ 5,4 miliar dari tahun sebelumnya US$ 1,2 miliar [baca: Ical dan Keluarga Terkaya Menurut Forbes].

Forbes dalam siaran persnya yang diterima Antara di Jakarta, Kamis (13/12), menyebutkan 10 besar dalam daftar orang kaya dan nilai kekayaannya sebagai berikut:

1. Aburizal Bakrie dan keluarga: US$ 5,4 miliar.
2. Sukanto Tanoto (perusahaan April dan Asian Agri): US$ 4,7 miliar.
3. R. Budi Hartono: US$ 3,14 miliar.
4. Michael Hartono: US$ 3,08 miliar (Budi Hartono dan Michael Hartono,
dua saudara kandung yang memiliki saham
di perusahaan rokok Djarum dan BCA).
5. Eka Tjipta Widjaja dan keluarga (Sinar Mas Group): US$ 2,8 miliar.
6. Putera Sampoerna dan keluarga (Sampoerna Strategic): US$ 2,2 miliar.
7. Martua Sitorus (Wilmar International): US$ 2,1 miliar.
8. Rachman Halim dan keluarga (Gudang Garam): US$ 1,6 miliar.
9. Peter Sondakh (Rajawali Group): US$ 1,45 miliar.
10.Eddy William Katuari dan keluarga (Wings Group): US$ 1,39 miliar.

Disebutkan dalam siaran pers, Forbes Asia dalam mendaftar nama-nama orang terkaya itu menggunakan nilai bersih dengan nilai saham dan nilai tukar pada 30 November silam. Sedangkan untuk perusahaan swasta yang belum terbuka dihitung dengan membandingkannya dengan perusahaan yang diperdagangkan secara terbuka.

Majalah Forbes Asia yang memuat daftar orang kaya itu akan diedarkan pada 24 Desember 2007 dengan gambar sampul depan Edwin Soeryadjaya yang memiliki nilai kekayaan US$ 250 juta dan menduduki ranking 29.(ANS/Antara)

Versi GLOBE ASIA:

A. Dari ranking $ 4,2 Miliar sampai dengan $ 1,05 Miliar:
1. Budi Hartono
2. Rachman Halim
3. Eka Tjipta Widjaja
4. Sudono Salim
5. Putera Sampoerna
6. Sukanto Tanoto
7. Eddy William Katuari
8. Aburizal Bakrie

B. Dari ranking $ 900 Juta sampai dengan $ 505 Juta:
9. Arifin Panigoro
10. Hary Tanoesoedibjo
11. Boenjamin Setiawan
12. Martua Sitorus
13. Hashim Djojohadikusumo
14. Mochtar Riady
15. Chairul Tanjung
16. Husain Djojonegoro
17. Prajogo Pangestu
18. Edwin Soeryadjaya
19. Peter Sondakh
20. Trihatma Haliman

C. Dari ranking $ 445 Juta sampai dengan $ 255 Juta:
21. Sjamsul Nursalim
22. Kartini Mulyadi
23. Osbert Lyman
24. Paulus Tumewu
25. Tan Siong Kie
26. Dasuki Angkosubroto
27. Murdaya Po
28. Sri Prakash Lohia
29. Jan Darmadi
30. Ciputra
31. George Tahija & Sjakon Tahija
32. Teddy P. Rachmat
33. Eddy Sariaatmadja
34. Gunawan Jusuf
35. Sofjan Wanandi
36. Yus Sutomo
37. Eka Tjandranegara
38. Sugianto Kusuma
39. Alexander Tedja
40. Subianto Tjandra
41. The Nin King
42. Burhan Uray
43. Hadi Surya
44. Benjamin Jiaravanon

D. Dari ranking $ 250 Juta sampai dengan $ 102 Juta:
45. Adyansyah Masrin
46. Sutanto Djohar
47. Tatang Hermawan
48. Tan Kian
49. Handojo Santosa
50. Henry Onggo
51. Bachtiar Karim
52. Didi Darwis
53. Hutomo Mandala Putra
54. Soetjipto Nagaria
55. Mu’min Ali Gunawan
56. Jakob Oetama
57. Kiki Barki
58. Tomy Winata
59. Kris Wiluan
60. Dahlan Iskan
61. Ginawan Tjondro
62. Rudy Suliawan
63. Jogi Hendra Atmadja
64. Johannes Kotjo
65. Bambang Trihatmodjo
66. Muljadi Budiman
67. Rusdi Kirana
68. Luntungan Honoris
69. Rudy Unjoto
70. Soedjono
71. Soegiharto Sosrodjoyo
72. Eddy Tan
73. Sugianto
74. A Tong
75. Aksa Mahmud
76. Mardjoeki Atmadiredja
77. Sri Sultan Hamengkubuwono
78. Sudhamek
79. Budi Purnomo Hadisurjo
80. Cahyadi Kumala
81. Basuki Wiwoho
82. G. Lukman Pudjiadi
83. Jusuf Kalla
84. Sandy Bingei
85. Pontjo Sutowo
86. Sigit Harjojudanto
87. Honggo Wendratno
88. Soegiarto Adikoesoemo
89. Iskandar Widyadi
90. Tan Tjai Kie
91. Susanto Lim
92. Sukamdani Gitosardjono
93. Sudwikatmono
94. Atang Latief
95. GS Margono
96. Mintardjo Halim
97. Henry Pribadi
98. Surya Djuhadi
99. Soedarpo Sastrosatomo

E. Dari ranking $ 100 Juta sampai dengan $ 50 Juta:
100. Alim Markus
101. Widarto
102. Ishak Charlie
103. A Siang Rusli
104. Pramukti Surjaudaja
105. Raam Punjabi
106. Siti Hardijanti Rukmana
107. Benny Suherman
108. Putra Masagung
109. Marimutu Maniwanen
110. Ibrahim Risjad
111. Hendro Gondokusumo
112. Dick Gelael
113. Joseph Chuang
114. Mulyadi
115. Joe Kamdani
116. Usman Admajaya
117. kaharudin Ongko
118. Benjamin Soeryadjaya
119. Suryadharma Paloh
120. Djoko Susanto
121. Husein Sutjiadi
122. Sandiaga Uno
123. Steven Kusuma
124. Fajar Suhendra
125. Purnomo Chandra
126. Husen Lumanta
127. Setiawan Djody
128. Boedi Mranata
129. Rachmat Gobel
130. SD Darmono
131. Bambang Setijo
132. Teddy Tohir
133. MS Hidayat
134. Johannes Siegfried
135. Ilham & Tareq Habibie
136. Awong Hidjaya
137. Sugiono Wiyono
138. Hendro Setiawan
139. Bambang Wiyogo
140. Probosutejo
141. Jahja Santoso
142. Lesmana Basuki
143. Frans Siswanto
144. Harry Harmain Diah
145. Sudjono Karim
146. Oei Hong Djien
147.Suzie Darmawan
148. Rachmat Mulya Suryahusada
149. Lisa Tirto Utomo
150. Ipung Kurnia

^^

5 comments:

Koran Saya said...

semoga di masa depan, kita sama sama ada di daftar tsb.

Unknown said...

The Past is Our Foreign CounTry,
NOW is Our Opportunity
The Future is Our TRue CounTry.


“Pendakian gunung
yang paling hebat dan paling inspiratif
dalam sejarah bukan merupakan kisah tentang prestasi pribadi,
tetapi merupakan kisah tentang suatu kekuatan luar biasa, yang dimiliki oleh tim yang bersatu padu, berbakat, benar-benar siap dan yang berjanji terus setia satu sama lain,
serta kokoh berpegang pada visi bersama, sampai titik akhir”.

Stephen R. Covey: The 8th Habit; Melampaui Efektivitas, Menggapai Keagungan

Mari menjadi juara di negeri sendiri.
Yuk jadi pengusaha!
(Sandiaga Uno)



Sangat mulia dan menarik sekali ajakan Bang Sandi di atas.
JUARA!!! Yeaah, siapa yang tidak mau menjadi SANG Juara?
Tentu setiap orang pasti mau menjadi juara dan mau menerima PIALA dengan lega dan haru. Sudah siapkah Anda?
Dedication and then Dignity!

Menjadi SANG Juara adalah NIKMAT tiada tara.
Hal itu dicapai dengan tenaga yang super dahsyat dan energi fokus yang luar biasa, sehingga mampu mengalahkan pesaing-pesaing lain atau lebih tepatnya sahabat-sahabat baik kita yang telah melapangkan dan memberikan kesempatan kita berjalan untuk mencapainya.
Konon ketika manusia lahir ke dunia ini, RUH Juara sudah tertancap dalam JIWA setiap insan manusia. Kita telah dibiasakan oleh Tuhan untuk berkompetisi di dalam rahim dengan wujud sebuah kromosom yang sukses ”menembak” sebuah ovum, dengan rasa CinTa serta suasana Kasih Sayang.
Born as Winner!

Bagaimana kita dapat melanggengkan ETOS Juara itu agar tetap menggelora dalam lubuk hati kita, sehingga spiritnya mampu mewarnai setiap bisnis yang kita lakukan dan dapat membangkitkan setiap kita menemui kegagalan. Dalam riak gelombang dan badai yang menghantam bisnis kita tetap bertahan dan teguh menjadi wirausaha tangguh!
Dare to Success and also Dare to Fail!

***
Negeri kita yang konon sebagai “Surga Dunia” ini apakah masih layak dikatakan sebagai negeri atau negara yang mempunyai kekayaan alam yang berlimpah ruah? Agaknya para pengamat ekonomi, penegak hukum, kritikus sosial, negarawan, dan budayawan masih cenderung mendendangkan lagu “pesimisme” dan ”sinisme” terhadap perspektif baru negeri ini. Sementara para pebisnis dari luar negeri seperti para CEO Multinational Companies (MNCs) dalam berbagai bidang lebih optimis dan selalu berharap agar pasar Asia Tenggara khususnya untuk konsumen Indonesia tergarap dengan baik.
Crouching Dragon, Hidden Tiger?

Apa benar negeri kita ini Macan Ekonomi yang sedang tidur atau bersembunyi?
Sering orang bilang ”Mismanagement”, dari awalnya atau dari sononya sudah salah desain dan bangunannya rapuh. Sebagai pengusaha muda tentu kita wajib ”mengingatkan dan meluruskan” apa yang mereka bilang dengan mengambil ”hikmah” dari setiap kejadian masa lalu. Agaknya sense of belonging atau sense of ownership terhadap negeri ini mesti diarahkan pada keberpihakan yang lebih pada golongan muda produktif-energik yang belum tersapa potensinya.

Apakah kita akan mengulangi sejarah gelap dan kelam pada golongan pengusaha pengemplang UANG RAKYAT triliunan rupiah, seperti halnya para debitur BLBI? Bagaimana kalau uang itu kita arahkan pada UKM yang berbasis pada pertanian, kelautan dan pengusaha muda progresif-visioner dengan ekonomi kreatifnya?

Saya kira, menjadi JUARA itu perlu persiapan, baik siap kalah maupun menang. Begitu pula sukses tentu perlu rencana dan strategi yang jitu, di mana pun kita berada harus siap memimpin (LEADER) dan siap dipimpin (FOLLOWER). Kalau kata Bang Sandi,”Saat ini telah ada anak-anak muda yang sangat dinamis, sangat penuh gairah dan sangat cerah masa depan dari anak-anak muda tersebut. Kombinasi antara working hard, working smart dan playing hard semakin bergeser dari tren musiman menjadi gaya hidup.” Ini pertanda anak-anak muda sudah on the track untuk menyongsong jalur kesusksesan dan kemenangannya.
READY to ACT!

***
Saya juga sepakat dengan Kang Yana Mulyana yang berpendapat bahwa, “belum merasakan atmosphere yang mendukung untuk tumbuh berkembang menjadi seorang pengusaha.” Emang masyarakat kita ini belum paham akan “peran dan kedudukan” seorang entrepreneur. So sebagai pengusaha muda kita wajib ”mencerahkan” mereka agar atmosfir itu tercipta dan pemuda mendapat prakondisi yang mendukung untuk melakukan bisnis apapun. Hal ini tentu perlu desakan kebijakan kepada pemerintah atau merangkul pengusaha senior atau kita sendiri coba bergabung dalam sebuah gerakan bersama atau solidaritas muda untuk mendirikan sebuah Venture Capital, Biro Pionir Bisnis, Biro Usaha Kecil, Balai Latihan Usaha, Social Enterprise Solidarity, Entrepreneur Vision atau Inkubator Bisnis. Ayo, tunggu apa lagi?
Create Enterprise ATMOSPHERE!

Pak Ciputra dalam wawancara di sebuah radio mengatakan, ke depan salah satu bisnis yang menjanjikan adalah menjadi konsultan bisnis/usaha. Kebutuhan akan –mentoring bisnis— akan melonjak jika ledakan pengusaha baru meningkat baik di desa maupun di kota. Apalagi di tengah minimnya akses masyarakat pada institusi pemerintah maupun lembaga-lembaga formal yang lain. Hal ini perlu lembaga swasta yang mampu menjadi ”perpanjangan tangan” dari VISIONER Besar Pak Ci dengan grupnya yang mentargetkan 2 % jadi pengusaha, Bang Sandi dan HIPMInya mentargetkan 4 % dalam waktu 10 tahun, ada juga sebuah kelompok wirausaha baru dengan ETOS Tanggung Rentengnya mentargetkan 5 % dalam waktu 5 tahun . Siapa yang berani menyusul target tersebut seperti halnya dua ”Suhu” atau ”Jawara” tersebut?

Model atau panutan yang INSPIRING memang saat ini dirindukan oleh para remaja dan pemuda pada umumnya menuju ROAD to Success. Idola baru atau HERO baru, Sang Idol yang tidak hanya cakap bernyanyi di layar kaca tapi harus mampu mengangkat harkat manusia inlander yang hidup di bumi nusantara dengan tidak meninggalkan warisan tradisi leluhurnya, bukannya stranger yang diragukan loyalitasnya terhadap sesama. Pak Ci dan Bang Sandi sudah memberikan teladannya. Siapkah Anda dengan JOURNEY ini?

Untuk mencapai puncak itu semua dengan melihat kondisi sosial-kultural bangsa ini, maka kita perlu Tiga Pilar Utama dan Ten Comamndements:

Menancapkan 3 Pilar Utama:
1. Figur atau Tokoh yang dapat menjadi Teladan dan Panutan
2. Doktrin ideologis yang mampu mendongkrak jiwa-jiwa muda agar tertancap “iman” Wirausaha.
3. Jihad Ekonomi agar mampu menjadi RUH dalam setiap tindakannya.

Melakukan 10 Pesona Aksi:

1. PESONA VISI

2. PESONA KEWIRAUSAHAAN

3. PESONA KEBERANIAN

4. PESONA PEMBELAJARAN DARI YANG TERBAIK

5. PESONA MEMBANGUN USAHA DARI NOL

6. PESONA ETOS TANGGUNG RENTENG

7. PESONA ETOS KEMITRAAN USAHA

8. PESONA ETOS PEDULI SESAMA

9. PESONA ETOS KOMPETISI USAHA

10. PESONA SOSIAL ENTREPRENEUR



Salam Sukses Selalu,

Daru Indriyo dan DH.Ismail
CEO & President
VISI AULIA JAYA INC

Unknown said...

The Past is Our Foreign CounTry,
NOW is Our Opportunity
The Future is Our TRue CounTry.


“Pendakian gunung
yang paling hebat dan paling inspiratif
dalam sejarah bukan merupakan kisah tentang prestasi pribadi,
tetapi merupakan kisah tentang suatu kekuatan luar biasa, yang dimiliki oleh tim yang bersatu padu, berbakat, benar-benar siap dan yang berjanji terus setia satu sama lain,
serta kokoh berpegang pada visi bersama, sampai titik akhir”.

Stephen R. Covey: The 8th Habit; Melampaui Efektivitas, Menggapai Keagungan

Mari menjadi juara di negeri sendiri.
Yuk jadi pengusaha!
(Sandiaga Uno)



Sangat mulia dan menarik sekali ajakan Bang Sandi di atas.
JUARA!!! Yeaah, siapa yang tidak mau menjadi SANG Juara?
Tentu setiap orang pasti mau menjadi juara dan mau menerima PIALA dengan lega dan haru. Sudah siapkah Anda?
Dedication and then Dignity!

Menjadi SANG Juara adalah NIKMAT tiada tara.
Hal itu dicapai dengan tenaga yang super dahsyat dan energi fokus yang luar biasa, sehingga mampu mengalahkan pesaing-pesaing lain atau lebih tepatnya sahabat-sahabat baik kita yang telah melapangkan dan memberikan kesempatan kita berjalan untuk mencapainya.
Konon ketika manusia lahir ke dunia ini, RUH Juara sudah tertancap dalam JIWA setiap insan manusia. Kita telah dibiasakan oleh Tuhan untuk berkompetisi di dalam rahim dengan wujud sebuah kromosom yang sukses ”menembak” sebuah ovum, dengan rasa CinTa serta suasana Kasih Sayang.
Born as Winner!

Bagaimana kita dapat melanggengkan ETOS Juara itu agar tetap menggelora dalam lubuk hati kita, sehingga spiritnya mampu mewarnai setiap bisnis yang kita lakukan dan dapat membangkitkan setiap kita menemui kegagalan. Dalam riak gelombang dan badai yang menghantam bisnis kita tetap bertahan dan teguh menjadi wirausaha tangguh!
Dare to Success and also Dare to Fail!

***
Negeri kita yang konon sebagai “Surga Dunia” ini apakah masih layak dikatakan sebagai negeri atau negara yang mempunyai kekayaan alam yang berlimpah ruah? Agaknya para pengamat ekonomi, penegak hukum, kritikus sosial, negarawan, dan budayawan masih cenderung mendendangkan lagu “pesimisme” dan ”sinisme” terhadap perspektif baru negeri ini. Sementara para pebisnis dari luar negeri seperti para CEO Multinational Companies (MNCs) dalam berbagai bidang lebih optimis dan selalu berharap agar pasar Asia Tenggara khususnya untuk konsumen Indonesia tergarap dengan baik.
Crouching Dragon, Hidden Tiger?

Apa benar negeri kita ini Macan Ekonomi yang sedang tidur atau bersembunyi?
Sering orang bilang ”Mismanagement”, dari awalnya atau dari sononya sudah salah desain dan bangunannya rapuh. Sebagai pengusaha muda tentu kita wajib ”mengingatkan dan meluruskan” apa yang mereka bilang dengan mengambil ”hikmah” dari setiap kejadian masa lalu. Agaknya sense of belonging atau sense of ownership terhadap negeri ini mesti diarahkan pada keberpihakan yang lebih pada golongan muda produktif-energik yang belum tersapa potensinya.

Apakah kita akan mengulangi sejarah gelap dan kelam pada golongan pengusaha pengemplang UANG RAKYAT triliunan rupiah, seperti halnya para debitur BLBI? Bagaimana kalau uang itu kita arahkan pada UKM yang berbasis pada pertanian, kelautan dan pengusaha muda progresif-visioner dengan ekonomi kreatifnya?

Saya kira, menjadi JUARA itu perlu persiapan, baik siap kalah maupun menang. Begitu pula sukses tentu perlu rencana dan strategi yang jitu, di mana pun kita berada harus siap memimpin (LEADER) dan siap dipimpin (FOLLOWER). Kalau kata Bang Sandi,”Saat ini telah ada anak-anak muda yang sangat dinamis, sangat penuh gairah dan sangat cerah masa depan dari anak-anak muda tersebut. Kombinasi antara working hard, working smart dan playing hard semakin bergeser dari tren musiman menjadi gaya hidup.” Ini pertanda anak-anak muda sudah on the track untuk menyongsong jalur kesusksesan dan kemenangannya.
READY to ACT!

***
Saya juga sepakat dengan Kang Yana Mulyana yang berpendapat bahwa, “belum merasakan atmosphere yang mendukung untuk tumbuh berkembang menjadi seorang pengusaha.” Emang masyarakat kita ini belum paham akan “peran dan kedudukan” seorang entrepreneur. So sebagai pengusaha muda kita wajib ”mencerahkan” mereka agar atmosfir itu tercipta dan pemuda mendapat prakondisi yang mendukung untuk melakukan bisnis apapun. Hal ini tentu perlu desakan kebijakan kepada pemerintah atau merangkul pengusaha senior atau kita sendiri coba bergabung dalam sebuah gerakan bersama atau solidaritas muda untuk mendirikan sebuah Venture Capital, Biro Pionir Bisnis, Biro Usaha Kecil, Balai Latihan Usaha, Social Enterprise Solidarity, Entrepreneur Vision atau Inkubator Bisnis. Ayo, tunggu apa lagi?
Create Enterprise ATMOSPHERE!

Pak Ciputra dalam wawancara di sebuah radio mengatakan, ke depan salah satu bisnis yang menjanjikan adalah menjadi konsultan bisnis/usaha. Kebutuhan akan –mentoring bisnis— akan melonjak jika ledakan pengusaha baru meningkat baik di desa maupun di kota. Apalagi di tengah minimnya akses masyarakat pada institusi pemerintah maupun lembaga-lembaga formal yang lain. Hal ini perlu lembaga swasta yang mampu menjadi ”perpanjangan tangan” dari VISIONER Besar Pak Ci dengan grupnya yang mentargetkan 2 % jadi pengusaha, Bang Sandi dan HIPMInya mentargetkan 4 % dalam waktu 10 tahun, ada juga sebuah kelompok wirausaha baru dengan ETOS Tanggung Rentengnya mentargetkan 5 % dalam waktu 5 tahun . Siapa yang berani menyusul target tersebut seperti halnya dua ”Suhu” atau ”Jawara” tersebut?

Model atau panutan yang INSPIRING memang saat ini dirindukan oleh para remaja dan pemuda pada umumnya menuju ROAD to Success. Idola baru atau HERO baru, Sang Idol yang tidak hanya cakap bernyanyi di layar kaca tapi harus mampu mengangkat harkat manusia inlander yang hidup di bumi nusantara dengan tidak meninggalkan warisan tradisi leluhurnya, bukannya stranger yang diragukan loyalitasnya terhadap sesama. Pak Ci dan Bang Sandi sudah memberikan teladannya. Siapkah Anda dengan JOURNEY ini?

Untuk mencapai puncak itu semua dengan melihat kondisi sosial-kultural bangsa ini, maka kita perlu Tiga Pilar Utama dan Ten Comamndements:

Menancapkan 3 Pilar Utama:
1. Figur atau Tokoh yang dapat menjadi Teladan dan Panutan
2. Doktrin ideologis yang mampu mendongkrak jiwa-jiwa muda agar tertancap “iman” Wirausaha.
3. Jihad Ekonomi agar mampu menjadi RUH dalam setiap tindakannya.

Melakukan 10 Pesona Aksi:

1. PESONA VISI

2. PESONA KEWIRAUSAHAAN

3. PESONA KEBERANIAN

4. PESONA PEMBELAJARAN DARI YANG TERBAIK

5. PESONA MEMBANGUN USAHA DARI NOL

6. PESONA ETOS TANGGUNG RENTENG

7. PESONA ETOS KEMITRAAN USAHA

8. PESONA ETOS PEDULI SESAMA

9. PESONA ETOS KOMPETISI USAHA

10. PESONA SOSIAL ENTREPRENEUR



Salam Sukses Selalu,

Daru Indriyo dan DH.Ismail
CEO & President
VISI AULIA JAYA INC

Unknown said...

The Past is Our Foreign CounTry,
NOW is Our Opportunity
The Future is Our TRue CounTry.


“Pendakian gunung
yang paling hebat dan paling inspiratif
dalam sejarah bukan merupakan kisah tentang prestasi pribadi,
tetapi merupakan kisah tentang suatu kekuatan luar biasa, yang dimiliki oleh tim yang bersatu padu, berbakat, benar-benar siap dan yang berjanji terus setia satu sama lain,
serta kokoh berpegang pada visi bersama, sampai titik akhir”.

Stephen R. Covey: The 8th Habit; Melampaui Efektivitas, Menggapai Keagungan

Mari menjadi juara di negeri sendiri.
Yuk jadi pengusaha!
(Sandiaga Uno)



Sangat mulia dan menarik sekali ajakan Bang Sandi di atas.
JUARA!!! Yeaah, siapa yang tidak mau menjadi SANG Juara?
Tentu setiap orang pasti mau menjadi juara dan mau menerima PIALA dengan lega dan haru. Sudah siapkah Anda?
Dedication and then Dignity!

Menjadi SANG Juara adalah NIKMAT tiada tara.
Hal itu dicapai dengan tenaga yang super dahsyat dan energi fokus yang luar biasa, sehingga mampu mengalahkan pesaing-pesaing lain atau lebih tepatnya sahabat-sahabat baik kita yang telah melapangkan dan memberikan kesempatan kita berjalan untuk mencapainya.
Konon ketika manusia lahir ke dunia ini, RUH Juara sudah tertancap dalam JIWA setiap insan manusia. Kita telah dibiasakan oleh Tuhan untuk berkompetisi di dalam rahim dengan wujud sebuah kromosom yang sukses ”menembak” sebuah ovum, dengan rasa CinTa serta suasana Kasih Sayang.
Born as Winner!

Bagaimana kita dapat melanggengkan ETOS Juara itu agar tetap menggelora dalam lubuk hati kita, sehingga spiritnya mampu mewarnai setiap bisnis yang kita lakukan dan dapat membangkitkan setiap kita menemui kegagalan. Dalam riak gelombang dan badai yang menghantam bisnis kita tetap bertahan dan teguh menjadi wirausaha tangguh!
Dare to Success and also Dare to Fail!

***
Negeri kita yang konon sebagai “Surga Dunia” ini apakah masih layak dikatakan sebagai negeri atau negara yang mempunyai kekayaan alam yang berlimpah ruah? Agaknya para pengamat ekonomi, penegak hukum, kritikus sosial, negarawan, dan budayawan masih cenderung mendendangkan lagu “pesimisme” dan ”sinisme” terhadap perspektif baru negeri ini. Sementara para pebisnis dari luar negeri seperti para CEO Multinational Companies (MNCs) dalam berbagai bidang lebih optimis dan selalu berharap agar pasar Asia Tenggara khususnya untuk konsumen Indonesia tergarap dengan baik.
Crouching Dragon, Hidden Tiger?

Apa benar negeri kita ini Macan Ekonomi yang sedang tidur atau bersembunyi?
Sering orang bilang ”Mismanagement”, dari awalnya atau dari sononya sudah salah desain dan bangunannya rapuh. Sebagai pengusaha muda tentu kita wajib ”mengingatkan dan meluruskan” apa yang mereka bilang dengan mengambil ”hikmah” dari setiap kejadian masa lalu. Agaknya sense of belonging atau sense of ownership terhadap negeri ini mesti diarahkan pada keberpihakan yang lebih pada golongan muda produktif-energik yang belum tersapa potensinya.

Apakah kita akan mengulangi sejarah gelap dan kelam pada golongan pengusaha pengemplang UANG RAKYAT triliunan rupiah, seperti halnya para debitur BLBI? Bagaimana kalau uang itu kita arahkan pada UKM yang berbasis pada pertanian, kelautan dan pengusaha muda progresif-visioner dengan ekonomi kreatifnya?

Saya kira, menjadi JUARA itu perlu persiapan, baik siap kalah maupun menang. Begitu pula sukses tentu perlu rencana dan strategi yang jitu, di mana pun kita berada harus siap memimpin (LEADER) dan siap dipimpin (FOLLOWER). Kalau kata Bang Sandi,”Saat ini telah ada anak-anak muda yang sangat dinamis, sangat penuh gairah dan sangat cerah masa depan dari anak-anak muda tersebut. Kombinasi antara working hard, working smart dan playing hard semakin bergeser dari tren musiman menjadi gaya hidup.” Ini pertanda anak-anak muda sudah on the track untuk menyongsong jalur kesusksesan dan kemenangannya.
READY to ACT!

***
Saya juga sepakat dengan Kang Yana Mulyana yang berpendapat bahwa, “belum merasakan atmosphere yang mendukung untuk tumbuh berkembang menjadi seorang pengusaha.” Emang masyarakat kita ini belum paham akan “peran dan kedudukan” seorang entrepreneur. So sebagai pengusaha muda kita wajib ”mencerahkan” mereka agar atmosfir itu tercipta dan pemuda mendapat prakondisi yang mendukung untuk melakukan bisnis apapun. Hal ini tentu perlu desakan kebijakan kepada pemerintah atau merangkul pengusaha senior atau kita sendiri coba bergabung dalam sebuah gerakan bersama atau solidaritas muda untuk mendirikan sebuah Venture Capital, Biro Pionir Bisnis, Biro Usaha Kecil, Balai Latihan Usaha, Social Enterprise Solidarity, Entrepreneur Vision atau Inkubator Bisnis. Ayo, tunggu apa lagi?
Create Enterprise ATMOSPHERE!

Pak Ciputra dalam wawancara di sebuah radio mengatakan, ke depan salah satu bisnis yang menjanjikan adalah menjadi konsultan bisnis/usaha. Kebutuhan akan –mentoring bisnis— akan melonjak jika ledakan pengusaha baru meningkat baik di desa maupun di kota. Apalagi di tengah minimnya akses masyarakat pada institusi pemerintah maupun lembaga-lembaga formal yang lain. Hal ini perlu lembaga swasta yang mampu menjadi ”perpanjangan tangan” dari VISIONER Besar Pak Ci dengan grupnya yang mentargetkan 2 % jadi pengusaha, Bang Sandi dan HIPMInya mentargetkan 4 % dalam waktu 10 tahun, ada juga sebuah kelompok wirausaha baru dengan ETOS Tanggung Rentengnya mentargetkan 5 % dalam waktu 5 tahun . Siapa yang berani menyusul target tersebut seperti halnya dua ”Suhu” atau ”Jawara” tersebut?

Model atau panutan yang INSPIRING memang saat ini dirindukan oleh para remaja dan pemuda pada umumnya menuju ROAD to Success. Idola baru atau HERO baru, Sang Idol yang tidak hanya cakap bernyanyi di layar kaca tapi harus mampu mengangkat harkat manusia inlander yang hidup di bumi nusantara dengan tidak meninggalkan warisan tradisi leluhurnya, bukannya stranger yang diragukan loyalitasnya terhadap sesama. Pak Ci dan Bang Sandi sudah memberikan teladannya. Siapkah Anda dengan JOURNEY ini?

Untuk mencapai puncak itu semua dengan melihat kondisi sosial-kultural bangsa ini, maka kita perlu Tiga Pilar Utama dan Ten Comamndements:

Menancapkan 3 Pilar Utama:
1. Figur atau Tokoh yang dapat menjadi Teladan dan Panutan
2. Doktrin ideologis yang mampu mendongkrak jiwa-jiwa muda agar tertancap “iman” Wirausaha.
3. Jihad Ekonomi agar mampu menjadi RUH dalam setiap tindakannya.

Melakukan 10 Pesona Aksi:

1. PESONA VISI

2. PESONA KEWIRAUSAHAAN

3. PESONA KEBERANIAN

4. PESONA PEMBELAJARAN DARI YANG TERBAIK

5. PESONA MEMBANGUN USAHA DARI NOL

6. PESONA ETOS TANGGUNG RENTENG

7. PESONA ETOS KEMITRAAN USAHA

8. PESONA ETOS PEDULI SESAMA

9. PESONA ETOS KOMPETISI USAHA

10. PESONA SOSIAL ENTREPRENEUR



Salam Sukses Selalu,

Daru Indriyo dan DH.Ismail
CEO & President
VISI AULIA JAYA INC

Anonymous said...

Yes if the truth be known, in some moments I can bruit about that I approve of with you, but you may be considering other options.
to the article there is even now a question as you did in the downgrade efflux of this demand www.google.com/ie?as_q=flash effect maker pro 5.01 ?
I noticed the utter you suffer with not used. Or you partake of the pitch-dark methods of promotion of the resource. I suffer with a week and do necheg